Selasa, 15 Mei 2012

kisah guru dan murid sebuah salinan fb

*Kisah guru dan murid*
beberapa tahun setelah menyelesaikan studinya, seorang murid kembali bertemu dengan gurunya.
" nak kamu sekarang kerja dimana? menjadi apa? teman-teman kamu dah pada dapat kerja bagus lho, si Rudi jadi GM di sebuah perusahaan, Yadi jadi direktur, Vita kerja di bank, dan Romi jadi kepala marketing, pasti kamu dapat kerja bagus ya, karena dari dulu bapak yakin banget, karena kamulah murid bapak yang paling berbakat, cerdas dan memiliki analisis yang tajam" kata sang guru senang.
"saya jadi petani pak, sambil mendidik anak" kata sang murid santai.
"apa? jadi petani? dirimu sekolah tinggi-tinggi hanya jadi petani? sungguh menyedihkan" ungkap guru sedih.
"memang apanya yang menyedihkan?" jawab sang murid lembut.
" harusnya kecerdasanmu itu bisa jadi sebab engkau dapat kerja bagus, petani itu menyedihkan nak, setidaknya engkau dapatkan pekerjaan yang lebih tinggi dan mulia dari petani, dengan gaji yang lebih besar" kata sang guru menghimbau.
“hahahaha, bapak ini gimana, kalau saya belajar pak,tujuannya agar saya bisa jadi orang merdeka, bukan buruh atau karyawan bagi siapapun, kalau saya tak bisa memberikan pekerjaan ke orang lain, setidaknya saya bisa menciptakan pekerjaan untuk diri saya sendiri. Pak kalau saya penginnya gaji besar, saya nggak perlu kuliah jauh-jauh, cukup sma, pergi ke korea, kalau sama lembur tuh pak saampai 20 jt-an. Hitung aja, 20jtx5th,.... (20jtx12)x(5)=1.200.000.000. Itu yang 5 tahun pak, coba kalau 10 tahun, 2.400.000.000 kan?. Kalau saya jadi pegawai dg gaji yang paling 2,4 juta perbulan dg ilmu yang sudah dikaruniakan allah kepada saya, itu tak sebanding pak antara ilmu dan gajinya. Bapak tahu gaji mereka yang gol 2b? Apalagi yang honorer? Butuh waktu sampai 41,6 tahun untuk menyamakan gajinya buruh TKI korea yang ijasahnya hanya SMA”. Kata murid santai menjawab matematis.
“??????????????????????????????????”. guru hanya terdiam, tersentak kaget mendengar jawaban muridnya yang masih idealis.
“seperti bapak, ilmunya banyak, kenapa masih mau di indonesia dengan gaji yang rendah? Karena bapak mengajar tujuannya bukan materi kan? Bukan dunia yang bapak kejar, tapi karea Allah lah yang memberikan hidayah pada bapak, menjadikan bapak jalan, wasilah yang baik sebagai sabilul hidayah (jalan petunjuk) bagi orang-orang yang Allah kehendaki baik, bapak mengajar karena dengan mengajar ada kebahagiaan yang dapat bapak rasakan saat melihat orang lain mendapatkan pencerahan bukan.? ” murid menambahkan.
“ alangkah malang, mereka yang berilmu banyak mencari kerja tujuannya bukan karena allah, ilmunya tergadai terlalu murah. Teramat murah bukan ilmu di negeri ini? Ilmu murah karena tak ada peminatnya, karena mereka tak tahu kemuliaan dan keutamaan ilmu. Andai saja mereka tahu ilmu itu mahal dan berharga, tentu mereka akan membayar guru semahal apapun untuk mendapatkan kemuliaan dari ilmu yang ia dapatkan. Sayangnya disini, dinegeri ini bukanlah tempatnya, yang mereka pandang masih sekedar materi fisik, jarang yang tanya apa yang kamu ketahui, apa yang kamu bisa, tapi yang mereka tanyakan, kamu lulusan apa? S1, S2 atau S gosrok?” murid itu bicara semakin berkobar kobar.
“itu yang dirimu pikirkan nak?” tanya guru menitikka air mata.
“itulah kenyataan yang kupahami, maaf dari tadi ngomong terus, sampai buat bapak nangis gitu, mohon maklum pak, di sekolah, dikuliah, saya suka membaca dan orasi, jadi sekali ngomong, lupa ngeremnya pak........ :-)”....
sang guru pun hanya tersenyum.....

by: muhammad kanzul ulum khabibullah rofikur rohman binjamalin al-jawy tsumma as-siaky.
Salam untuk para kiai di ppai, terimakasih telah menjadi wasilah sabilul hidayah untuk saya
salam untuk para asatidz, masyayikh, semoga Allah selalu merahmati kalian.
salam untuk para santri, semoga kalian benar-benar yang dikehendaki baik oleh Allah SWT.
Salam untuk saudaraku, seiman, Allah memberkati kita semua.

Tidak ada komentar: