Rabu, 23 Mei 2012

jaman gemblunge ronggo warsito part II


Namanya aja lagi membahas jaman edan, dimana-mana ya isinya edan semua.
Mengulang ungkapan mbah Ronggo Warsito pada minggu lalu, jamane jaman edan ra edan ra keduman” mungkin terjemah leksikalnya “Jamannya jaman gila nggak gila nggak kebagian” atau mungkin orang banyumasannya mengatakan “ jamane jaman gemblung ra gemblung ya ra kuman”.

Ya itulah adanya jaman sekarang ini, tapi ya kita harus ingat, se beruntung-beruntungnya orang yaitu mereka yang ingat dan waspada “ se begja-begjaning tiang, kang eling lan waspodo”,. memangsih kalau dengar sepintas pingin mengatakan “ ngomong itu mudah, tapi melakukannya sulit”. Tapi apakah ia, allah akan memberikan cobaan yang diluar kemampuan kita? .

Jadi, jangan pernah mengatakan ini tak mungkin. bukankah manusia ditakdirkan memiliki sifat ikhtiar? Yang memungkinkan kejadian acak, antara ia dan tidak, so itulah ada beberapa kuasa allah yang di berikan manusia untuk memilih, memilih untuk menjadi baik ataukah hanya diam membatu, menjadi sampah hidup yang berjalan dimuka bumi ini.

Jika dirimu mengatakan “itu berat”, ketahuilah sesungguhnya dalam mengggapai tujuan mulia kita harus melewati segala rintangan yang ada, atau dalam bahasa kawinya “ laksitaning subroto tan nyipto marang pringgobayaning lampah”, tapi sesulit apapun kita akan tetap mampu melewatinya, ya tentu dengan catatan, kita harus mau “ meper hardaning panca ndria” yang artinya menahan gelora nafsu yang ada.

Saudaraku, apakah dirimu masih menganggap jamannya jaman yang normal-normal saja sesuai dengan hati nuranimu?, ya tentu jawabannya akan berbeda antara satu dengan yang lainnya, tentu, dan itu bisa dipastikan, karena itulah fitrah manusia.

Sebagian dari kita ada yang bilang, “maklumlah jamannya jaman modern, jaman canggih, jika ada orang lupa waktu hanya kaarena didepan layar monitor itu wajar, karena memang itulah media yang mereka miliki.”.

jika ada yang mengatakan “mereka mau jauh-jauh menonton konser dengan biaya yang mahal itu wajar, karena itu menyenangkan, sedangkan mengaji, dari dulu qurannya itu-itu aja ga pernah diamandemen jadi bosen”. ya meski sebenarnya mereka tak tahu sama sekali apa yang ada didalam kitab sucinya.

Orang islam yang mana yang sehari-harinya baca quran minimal satu juz ?, jangankan baca satu lembar perharinya, bisa baca aja kagak. Ada yang baca, eh ga tahu maksudnya, bahasanya bahasa arab, maklum bukan bahasa yang populer di hati mereka, yang mereka tahu bahasa gaul kan bahasa inggris, ya nggak sih,!.

Eeeeeeeeettttt...eeeeeeeeeeeeeeeettt.......eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet,,, jangan marah ya, kalau saya ngomong gitu, udah jamannya saudara, ngomong apa adanya, tanpa tedeng aling-aling, tanpa etika, yang penting maksud tersampaikan.

Yang lucu lagi, bukan lucu sih, mungkin lebih pantas disebut, mengenaskan saat kita tahu sebagian orang islam behenti mengaji saat mulai masuk smp/sederajat, alasannya klassic banget, disekolah extracurriculler banyak, nggak sempat ngaji... di desamu anak-anak sma mana yang masih mau ngaji quran atau kitab?!. Terus anak smp/ sederajatnya gimana? Ngaji nggak?....
padahal kita tahu berapa lama sih jam pelajaran untuk anak-anak yang sekolah di smp/sma?...

itu baru awalnya, ujung ujungnya, saat ilmu agama mereka dangkal, sehabis berhubungan suami istri nggak bisa mandinya, boro-boro bisa, tahu aja nggak,.

Yang istrinya haid, tidak tahu hukum-hukumnya, masih haidpun di embat aja sama suaminya...

terus gimana sholatnya? Sholatnya sah gimana? Mandi junub aja belum bisa, apa lagi sesuci yang lainnya.

Ada dari kalian yang sudah bisa bahasa arab?
Ada dari kalian yang paham maksud dari al-quran?
Pernahkah kalian menghayati makna yang terkandung di dalam al-quran?
Seringkah?
Hahahahaha, ada tentu ada, dan tetap ada, sayang ada satu dari seratus ribu.

Yang menyedihkan saat anak-anak mereka kecil, sang orang tua tak menginginkan mereka dididik di pesantren, alasannya klassik banget, di pesantren, setelah lulus mau jadi apa? Mau kerja apa?. Yang mereka tanamkan di hati putra-putrinya hanyalah uang, duit, money, cicis, fulus, piti, maupun hepeng!. Yang jadi pertimbangan utama hanyalah uang, harta, dan jabatan untuk anaknya kelak, persis seperti yang dipikirkan qarun, namrud maupun firaun. mereka tidak memikirkan, apa yang akan mereka dapatkan setelah matinya, syurga kah?, neraka kah? Atau diantara keduanya.? Yang penting mereka mendapatkan gengsinya dalam kehidupan dunia ini.

apakah mereka tak menginginkan anak turun mereka mendoakan mereka kelak setelah matinya.
Apakah mereka memikirkan kehidupan putra-putrinya dalamkeabadian kelak?

Sekarang, umat muslim lagi pada ngapa yah? Pasti lagi didepan layar!
Hahahahaha ya ialah, masa sholat sambil buka blog, maupun fb, ngaco nih penulis!
Tapi nyatanya lagi nggak sholat kan?
INTERMEZO BRO, JUST KIDDING!

Sekarang, terserah kalian, mau kalian apakan agama kalian, bagi para orang tua, anak-anak kalian mau di jadikan yahudi, nasrani, maupun majusi, atau ateis sekalipun itu terserah kalian, karena itulah tanggungan kalian,. Kalau ingin anak-anak kalian mengenal TUHAN YANG ESA, YANG MAHA AGUNG, didik mereka dengan sungguh-sungguh, jangan hanya di tanamkan dalam hati mereka dunia, dunia, dan dunia semata. Ajarkan mereka tauhid dan ajaran syariat yang cukup, jika kalian tak mampu mendidiknya, serahkan putra-putri kalian untuk dididik di lembaga keagamaan seperti pesantren, madrasah, maupun sekolah agama lainnya. Jika tidak, itu adalah tanggungan kalian.

Ada yang ingin saya sampaikan, dulu 1432 tahun lebih yang lalu, rasulullah muhammad saw bersabda, kullu mauludin yu ladu a'lal fitrah, fainna abawaihi yuhawwidani, au yunasshirani au yumajjisani.
Artinya?
Setiap anak dilahirkan atas fitrahnya (dalam keadaan islam), sesungguhnya kedua orang tuanya lah yang menjadikan dia seorang yahudi, nasrani maupun majusi.

So, apakah kalian ingin menjaga keturunan kalian dalam fitrahnya? Dalam islam?...
jawabannya terserah anda.

Bahasanya kasar ya? Nggak pantas ya? Nggak sopan? Terus harus pakai bahasa yang seperti apa? Yang keras aja nggak pecah, masa nunggu pakai air, nunggu tahun berapa? Setelah di akhirat,,,
hahahahaha hina, kritik dan ejeklah tulisan ini sesukamu....
aku suka hinaanmu, kritikanmu, cacianmu....
nggak harus like di fb...
asal jangan nyumpahin yang jelek-jelek aja ya,