Selasa, 15 Mei 2012

kiasane ronggo warsito


dunia ini memang sudah terbalik.
otaknya pun ikut terbalik.
adabnya sudah terbalik.
paradigma dan konstruk berpikirnya pun sudah terbalik.
"gila lan nggilani,,,,"



yang kaya makin lupa diri, yang miskin harus jual diri.
yang enak tidurnya nyenyak, yang susah tidurnya resah.



mungkin itu rada mirip ungkapan mbah ronggo warsito
"jamane jaman edan ra edan ra keduman"
"jamane jaman gemblung ra gemblung ra keduman"
"jamannya jaman gila nggak gila nggak kebagian".



hari ini segumpal hati bertanya kepada seonggok akal, " kenapa sih syarat mendapatkan beasiswa harus nilai raportnya tinggi? harus IP-nya tinggi?"
akal menjawab "seperti hewan, yang  mana lebih lebih kuat, yang lebih cerdas, dialah yang harus diunggulkan, dialah yang pantas memenangkan seleksi alam".
hati menyanggah "tapi aku berada dalam diri manusia, selayak dirimu duhai akal, akal yang menjadi pijakan kualitas seseorang..."
akal berkilah "meskipun engkau hati yang berada dalam diri manusia, ketahuilah, bukan hanya kita yang mendiami jasad manusia ini, masih ada nafsu, yang pasti kita tak akan menakhlukkannya tanpa pertolongan dari allah."
"aku tahu itu, aku akan berpura2 tak bersalah dan engkaupun yang akan membenarkannya dengan segala pembenaran baik ilmu pengetahuan yang engkau miliki" kata hati lirih.
akalpun menyahut "itulah yang akan kita lakukan, saat nafsu sudah mengalahkan kita, dan kita tak berdaya dihadapannya, maka kerjaanmu hanyalah tak merasakan saja, dan aku akan membenarkan yang salah, melegalkan yang haram, mengindahkan kejahatan"
"kejamnya" kata hati yang masih polos itu
"seperti itulah kerjaan kita saat kita kalah dengan nafsu kita, mang apa tadi pertanyaanmu duhai hati yang menjadi jalan hidayah dari allah yang maha agung.?.." kata akal menggoda
"yang kutanyakan adalah kenapa syarat beasiswa harus nilainya yang tinggi baik raport maupun IP-nya ?, apa pendapatmu?" kata hati lembut.
"ya, itu wajar, karena orang yang belajar dan berprestasi, pantas mendapatkan beasiswa, gratis, bahkan kalau bisa dibiayai sekolahnya sampai menjadi dokter ataupun mendapatkan kerja yang layak'" kata akal santai.
hati menimpali "tapi apakah kau tahu mengapa mereka punya waktu untuk belajar sedangkan yang lainnya tidak?" kata hati mengintrogasi akal.
" karena mereka malas, kalah dengan nafsunya" kata akal pendek.
"apakah tidak ada sebab lain yang lebih dominan?" kata hati mempertegas pertanyaannya.
"PALING YA, HANYA MASALAH KEMISKINAN, ORANG-ORANG KAYA ITU MAMPU MENGUNDANG GURU, MAUPUN DOSEN UNTUK MENGAJAR PRIVAT ANAK-ANAK MEREKA, MEREKA GA SEGAN-SEGAN MEROGOH KOCEK DALAM-DALAM DEMI CERDAS DAN PANDAINYA ANAK-ANAK MEREKA, MAKANYA KECERDASAN MEREKA, PENGORBANAN MEREKA PATUT DIAPRESIASI...BAIK DENGAN BEASISWA ATAU SEMACAMNYA."
"terus bagaimana dengan orang-orang yang miskin yang hidup mereka susah?" kata hati dengan penuh sopan santun.
"AH, PALING MEREKA GA BISA APA-APA, SERAJIN RAJIN MEREKA JUGA TETEP AJA, HASIL RATA-RATANYA KALAH SAMA YANG BISA PRIVAT DAN MENGELUARKAN UANG BANYAK DG BERBAGAI FASILITASNYA" kata akal dengan gaya congkak.
"apakah itu adil menurutmu? " tanya hati sok ga tahu.
"dibilang adil ya adil, karena mereka punya prestasi, pengorbanan besar, rogoh koceknya juga banyak, jadi pantas dong dapat bonusan kuliah gratis... karena orang yang pintar-pintar dan cerdas itu akan lebih bermanfaat daripada yang tidak punya ilmu, satu ahli imlu lebih berat timbangannya daripada 1000 ahli ibadah .lagian orang-orang cerdas dan pandai itu akhirnya dampaknya baik juga kan untuk negara? " kata akal semangat.
“Apakah dirimu juga tahu mengapa mereka yang miskin lebih banyak yang tidak punya waktu untuk belajar?” kata hati menyelidik?.
“ada tiga faktor yang menjadi penyebab utama, pertama si miskin itu malas, kedua mungkin dia tak punya waktu, adapun fasilitas, si miskin tak sehebat si kaya dalam menggapai fasilitas penunjang pendidikannya.” kata akal menganalisa yg dia dapatkan dari mata dan telinga sang pemilik jasad.
“kali ini sungguh diriku kecewa dengan pembenaranmu, engkau terlalu membela nafsu yang berada dalam jasad anak adam ini. Gila aja, si kaya makin enak dengan bermacam fasilitasnya sedangkan simiskin kesulitan mendapatkan beasiswa, lagian ngapain sih yang pintar-pintar harus disekolahkan?, toh akhirnya setelah kuliah, dia juga miikirin perutnyta sendiri, ujung-ujungnya duit juga yang ia cari. Kenapa juga beasiswa untuk mahasiswa itu tidak untuk para proletar yang notabene kesulitan mencari makan? Mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pendidikan orang-miskin itulah yang penting, kalau bagiku, si kaya, tanpa suruh sekolah juga sekolah. Keuntungan apa yang didapatkan daari negara dengan bertambahnya orang-orang kaya yang pinter? Pos-pos strategis dipegang orang-orang berkelas? Sedangkan jurang pemisah kaya miskin makin jauh. Saya lum melihat mereka menjadi pengajar gratis, guru gratis, ya setidaknya mengajar dengan gaji yang murah dan terjangkaulah. Yang menjadi dokter, sama saja, yang kuliahnya gratis pun biaya berobatnya sama mahalnya dengan yang kuliahnya bayar. Dan sarjana-sarjana lainpun sama, ya saya akui sih ada,memang ada, tapi satu dari seratus ribu. Inilah yang saya katakan yang enak semakin enak, yang susah semakin gelisah, apakah dirimu panas dengan apa yang saya rasa duhai akal?... ” kata hati dg nada dingin.
“ah, kamunya saja yang berlebihan, menganggap itu tidak baik, bukannya pendidikan adalah hak segala rakyat?” kata akal membela.
“ ya benar apa yang dirimu katakan, pendidikan hak segala rakyat, tapi jika pendidikan hanya untuk basic orang-orang kaya saja, orang yang sempat belajar tanpa pontang-panting cari duit, tentu itu bukan pemerataan namanya, karena mustahil sang miskin mendapatkannya, kecuali satu dari seratus ribu. ” kata hati menangis.
“hehehey, udah lah ga usah cengeng gitu, nih BBM mau dinaikkan, kita harus menolak kenaikan Bbm ini, masa para birokratik makan bensin bersubsidi, para orang kaya masa masih pake Bbm bersubsidi,,, ayo bangun! Semangat! bela rakyatmu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” kata akal semangat.
“BAGAIMANA AKU MENDEMO ORANG KAYA PAKAI BBM BERSUBSIDI,SEDANGKAN JASAD YANG AKU TEMPATI INI ADALAH ORANG KAYA YANG DENGAN KECERDASANNYA MELEGALKAN MAKAN UANG RAKYAT, DENGAN SEGALA ALASAN LOGISNYA. DIA MAKAN HAK RAKYAT KECIL UNTUK PENDIDIKANNYA! AKU NGGAK MAU DEMO DENGAN ORANG PENGHISAP SEPERTI INI! AKU MASIH TAHU ADA YANG MASIH KELAPARAN, MASIH ADA YANG PUTUS SEKOLAH, MASIH ADA YANG TUNA SUSILA, MASIH ADA YANG TUNA WISMA, KENAPA HARUS JASAD INI YANG MENDAPATKAN DANA ITU!!!! BUKAN MEREKA!” hati ogah-ogahan.
“itu sudah undang-undang, simpanlah dalam dirimu rasa itu, adapun pro dan kontra tentu ada hikmah didalamnya.”



salam buat teman-temanku semuanya.....
salam buat sahabat-sahabati,,,,
salam juga buat ikhwan dan akhwat fillah.
jangan tersinggung ya,,,,
jangan marah,,,,,
jangan nangis juga,,,,
itu hal lumrah,,,,
tak usah khawatir,,,,
itu sudah dilegalkan kok....
dan sudah menjadi aturan,,,,tertawalah..... :-D :-D :-D :-D :-D

Tidak ada komentar: